Kurang dari sebulan lagi Indonesia akan memilih pemimpin baru untuk masa bakti 2009-2014. Artinya, nasib bangsa ini akan ditentukan dengan munculnya sosok pemimpin baru yang menang dalam pemilu 8 juli mendatang. Untuk itu, masyarakat dituntut untuk menjadi pemilih yang bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan hak pilihnya.
Pemilih yang bijak dan bertanggung jawab merupakan pemilih yang mengetahui visi misi, tujuan, program kerja, dan cita-cita yang diperjuangkan calon presiden untuk Indonesia di masa baktinya. Menjadi pemilih yang bijak dan bertanggung jawab memang bukan perkara yang mudah. Pasalnya, pemilih harus mengetahui secara detail mengenai pasangan calon yang ada. Yang menuntut kepedulian pemilih dalam memerhatikan setiap kampanye dan debat yang melibatkan ketiga pasangan capres, dan cawapres.
Dalam pemilihan presiden mendatang ada beberapa masukan yang bisa dipersiapkan pemilih sebelum melakukan pencontrengan. Pertama, pemilih harus mampu menilai pasangan capres dan cawapres yang realistis. Maksudnya, janji-janji yang dipaparkan capres dan cawapres harus yang dapat direalisasikan. Berdasarkan pengalaman pemilu yang lalu, janji-janji pasangan capres dan cawapres hanya tinggal janji tanpa ada realisasi nyata dalam peningkatan perekonomian dan kesejateraan masyarakat.